Selasa, 19 Januari 2016

organ sensoris ( Dr. Rini Kadir M.Kes CWCCA )


ORGAN SENSORIS
SENSORI PENGLIHATAN
Reseptor untuk penglihatan disebut fotoreseptor, karena menerima rangsangan berupa cahaya.
Terletak pada lapisan khusus yang disebut retina dalam mata.
  Bola mata mempunyai dinding terdiri atas 3 lapisan atau tunika, yaitu berturut-turut dari luar ke dalam :
  1. tunika fibrosa,
  2. tunik vaskulosa (uvea)
  3. tunika sensoris.
Bagian dalam bola mata sebagian besar terisi humor atau korpus vitreus. Bagian di depan lensa mata diisi humor akueus.
Lensa membagi mata dalam segmen anterior dan segmen posterior.
Dinding bola mata
I.Tunika fibrosa
Tunika fibrosa adalah lapisan paling luar, terdiri atas jaringan ikat padat, tanpa pembuluh darah.
Lapis ini terbagi atas :
  1. kornea (transparan)depan
  2. sklera (keruh)belakang
Sklera bila dilihat dari depan dikenal sebagai bagian putih mata.
Kornea terdiri atas beberapa lapisan, yang mempunyai daya regenerasi tinggi.
Korneasatu-satunya jaringan tubuh yang dapat dicangkokan dari satu orang ke orang lain tanpa adanya reaksi penolakan
MENGAPA....... 
karena tidak ada pembuluh darah yang biasanya membawa serta sel-sel dari sistim imun.
II.Tunika vaskulosa
Tunika vaskulosa adalah lapisan tengah dinding bola mata, juga disebut uvea.
Uvea berpigmen terdapat pada tiga daerah, yaitu
  1. choroid (koroid)
  2. korpus siliaris
  3. iris.
Koroid (posterior uvea)banyak pembuluh darahmemberi nutrisi kepada semua lapisan dinding bola mata.
Pigmennya membantu menyerap cahaya sehingga tidak terbias kemana-manamengganggu penglihatan.
Bagian belakangnya ditembus nervus optikus, yang membawa rangsangan saraf keluar bola mata menuju otak.
   
Koroid (anterior) berlanjut sebagai korpus siliaris, pada batas yang disebut ora serata.
Korpus siliaris ini menebal dan mengandung anyaman berkas otot polos yang disebut muskulus siliaris, yang berfungsi mengatur bentuk lensa saat akomodasi
  Permukaan korpus siliaris berlipat-lipat membentuk prosesus siliaris, yang mengandung kapiler-kapiler yang akan membentuk humor akueus, yang mengisi kamera okuli anterior.
      
Prosesus siliaris berhubungan dengan lensa melalui benang-benang yang disebut ligamentum suspensorium atau zonula zinnii.
Korpus siliaris berlanjut sebagai iris, yaitu bagian mata yang tampak dari luar diantar lensa dan kornea.
Lubang di tengahnya disebut pupil
Pupil memasukan cahaya ke dalam mata.
Bagian belakang iris mengandung pigmen yang tidak dapat ditembus cahaya.
Jadi ia berfungsi sebagai diafragma, yang mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan membesarkan atau mengecilkan ukuran pupil.
Iris dari luar tampak dalam berbagai warna (hitam, coklat, kebiru-biruan)
  mereka hanya mengandung satu jenis pigmen berwarna coklat, yang dihasilkan dari melanosit setempat.
III. Tunika sensoris (retina)
Tunika sensoris yaitu lapis paling dalam dari bola mata, yang mengandung fotoreseptor.
Jadi unsur terpenting pada mata adalah retina, yang merupakan lapisan saraf.
Lapis paling luar retina adalah lapis berpigmen, yang langsung melekat pada koroid.
Nervus optikus berasal dari sel ganglion, keluar bola mata melalui tempat yang disebut diskus optikus daerah lemah pada fundus (dinding posterior mata), karena tidak dilindungi sklera.
Daerah ini juga disebut bintik buta (blind spot) karena tidak mengandung fotoreseptor.
fotoreseptor
fotoreseptor terdiri atas 2 jenis sel yaitu :
  1. koni (kerucut)
  2. basili  (batang).
Sel basili (lebih banyak)
  berfungsi : melihat dalam cahaya   remang-remang, tidak untuk   melihat warna.
Koni berfungsi untuk melihat cahaya terang dan warna.
Lateral terhadap bintik buta terdapat  makula lutea, dengan cekungan kecil dipusatnya yang disebut fovea sentralis.
Fovea sentralis hanya mengandung sel koni; makula mengandung kebanyakan sel koni, yang makin berkurang ke arah perifer
Retina perifer hanya mengandung basili.
Agar melihat jelas, berkas cahaya harus jatuh tepat pada fovea sentralis, yang besarnya hanya seujung jarum pentul.
Semua bangunan transparan yang harus dilalui berkas cahaya untuk mencapai retina disebut media refraksi
Media refraksi yaitu :
  1. Kornea
  2. Lensa
  3. Korpus vitreus.
Mata normal akan membiaskan cahaya yang memasuki mata sedemikian rupa sehingga bayangannya  jatuh tepat di retina, di fovea sentralis.
SENSORI PENDENGARAN
Telinga dibagi dalam 3 bagian :
  1. Telinga luar
  2. Telinga tengah
  3. Telinga dalam.
I.Telinga luar
Telinga luar terdiri atas :
  1. Aurikula (daun telinga)
  2. Meatus akustikus eksterna   (liang telinga luar)
Meatus akustikus eksterna (MAE) terdapat diantara daun telinga dan membran timpani.
Telinga luar seluruhnya dilapisi kulit, dengan rambut, kelenjar sebasea,  kelenjar apokrin yang telah dimodifikasi disebut kelenjar seruminosa.
Kelenjar ini mensekresi serumen dan tahi telinga.
Normalnya harus basah, sesuai fungsinya untuk menangkap benda asing dan mencegah serangga masuk.
  Telinga luar dipisahkan dari telinga tengah oleh membran timpani.
II. Telinga tengah
Telinga tengah merupakan sebuah rongga, dinding lateralnya adalah  membran timpani dan dinding medialnya adalah permukaan luar telinga dalam.
Rongga ini dilalui oleh 3 buah tulang kecil (tulang pendeengran), yaitu malleus, inkus dan stapes
3 buah tulang kecil (tulang pendengaran), yaitu malleus, inkus dan stapes ini membentang dari  membrana timpani ketelinga dalam (foramen ovale).
Rongga ini berhubungan dengan nasofaring melalui tuba eustachius.
III. Telinga dalam
  Telinga dalam disebut juga labirin terdiri atas sebuah sistim saluran yang tidak beraturan (labirin membranosa) yang dibatasi oleh tulang (labirin tulang).
Labirin tulang dapat dibagi dalam 3 bagian yang secara struktural dan fungsional berbeda, yaitu vestibulum, koklea dan kanalis semisirkularis.
Labirin tulang ini berisikan perilimf.
Labirin membranosa yang dikelilingi dan berenang dalam perilimf, berisikan endolimf.
Vestibulum. Di dalam vestibulum terdapat 2 kantung labirin bermembran, yaitu sakulus dan utrikulus.
Sakulus (lebih kecil) berhubungan dengan duktus koklearis melalui saluran kecil
Utrikulus berhubungan dengan kanalis semisirkularis
  Pada sakulus dan utrikulus terdapat reseptor keseimbangan yang disebut makula, untuk memantau perubahan posisi kepala.
Kanalis semisirkularis. Terdapat 3 kanalis semisirkularis, yang tersusun dalam 3 bidang yang berbeda (anterior, posterior dan lateral).
Di dalam kanalis semisirkularis tulang terdapat 3 duktus semisirkularis. Masing-masing duktus memiliki satu ujung yang melebar disebut ampula.
Ampula berisikan reseptor keseimbangan disebut krista ampularis.
Reseptor ini berespons terhadap  gerak anguler (rotasi) dari kepala.
Koklea. Merupakan ’saluran’ tulang berpilin konis (rumah siput).
Ia meluas dari bagian anterior vestibulum dan berpilin 2 ½ kali mengelilingi tulang yang disebut modiolus.
Di dalamnya terdapat duktus koklearis, yang berakhir buntu di apeks koklea.
Di dalam duktus koklearis terdapat organ Corti, reseptor pendengaran.
Duktus koklearis bersama lamina spiralis membagi rongga koklea menjadi 3 bagian (skala) terpisah, yaitu :
  1. skala vestibuli (atas)
  2. skala media  (tengah)
  3. skala timpani (bawah)
Organ Corti terdapat di dalam skala media.
Gangguan pendengaran dapat meliputi tuli (konduktif dan sensoris), tinitus atau sindrom meniere.
SELAMAT BELAJAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar